Minggu, 08 Desember 2013

Nigeria Scam Menjerat Korbannya Lewat Rayuan Maut Bule Cantik

Nigerian Scam merupakan praktik penipuan gaya baru di dunia social media. Selama ini praktik penipuan tersebut berjalan lewat email, namun akhir-akhir ini dilakukan lewat social media, dan berinteraksi lebih cair dan wajar sehingga korban tertipu. "Awalnya hanya menanyakan kabar dan sedang apa dalam bahasa Inggris, kemudian dia melanjutkan dengan perkenalan diri bahwa dia memiliki ibu asal Lampung dan ayahnya asli London, Inggris," ungkap seorang korban Nigerian Scam yang enggan disebutkan namanya.

Setelah itu, sang wanita bule mengatakan akan datang ke Indonesia untuk mengunjungi tanah kelahiran ibunya yang sudah meninggal. Dia mengaku ingin menanamkan investasi di Indonesia dan selama di Indonesia dia minta ditemani sang korban.

Tak lupa sang bule cantik meninggalkan nomor telepon baik untuk call maupun SMS dan berharap sang korban mengirimkan SMS atau menelpon kepadanya.

Contoh Nigerian Scam Contoh Nigerian Scam


"Lewat rayuan maut, bahwa dia sangat terharu kalau korban begitu care padanya, dan dia menyatakan cintanya dan berharap bisa hidup bersama sang korban. Tak lupa bule asal Inggris tersebut juga berniat membeli rumah di Indonesia dan berharap korban menunjukkan foto rumah yang akan dijual, ujarnya.

Pembicaraan antara korban dan penipu begitu cair dan wajar hingga korban bisa terbawa setiap saat sampai benar-benar jatuh hati pada sang penipu yang menampilkan foto profil wanita cantik.
[Baca juga: Pengguna Facebook diresahkan Nigerian Scam]
"Selama berchatting dia selalu merayu,memuji dengan jurus-jurus mautnya,juga berjanji akan mngirim hadiah dan berjanji akan ke Indonesia begitu pengurusan visanya selesai. Untungnay saya segera sadar dan sejak itu saya memutuskan untuk menghentikan chatting dengan sang penipu," katanya.

Namun, ada juga korban yang sampai benar-benar tertipu, seperti dikutip dari blog Delta Papa yang mana bule tersebut mengirim bukti sebuah travelling ticketnya dari Inggris, Spanyol lalu ke Jakarta.

Tiket tersebut lewat KLM dan sangat meyakinkan baik tanggal keberangkatan maupun tanggal kedatangan sampai suatu saat dia menelpon kalau dia sudah mengirim bagasinya lewat sebuah jasa kurir diplomatik dan tertahan di kantor cabang Malaysia lalu minta tolong untuk membayarkan pajak terlebih dahulu karena dia masih di Spanyol untuk suatu pekerjaan.

"Pihak jasa kurir juga menelpon dengan bahas melayu yang kental. Juga mengirim permohonan uang pajak. Lalu korban karena terbuai rayuan maut, terlena, dan terhipnotis waktu di telpon wanita dari jasa kurir," ungkap blog tersebut.

Sumber: merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar