Minggu, 11 Mei 2014

Jokowi Beli Beras, Daging Dan Ikan Ke Makassar

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU). Kerja sama ini untuk membeli hasil-hasil pertanian Sulsel untuk dipasarkan di Jakarta. Syahrul mengatakan, sebagai permulaan dan tanda jadi akan mengirimkan daging sapi, ikan dan beras ke Jakarta. Dimana nilai untuk pengiriman pertamanya, mencapai miliaran rupiah. Bahkan, Syahrul bersedia membiarkan Jokowi berhutang kepadanya. "Ini hari kita lepas secara simbolik tiga kontainer ikan dan satu kapal daging sapi ke Jakarta. Uangnya sekian miliar rupiah. Kalau Jakarta tak punya uang, saya utangi dulu. Tak apa, asal tak dikorupsi saja," katanya di sela penandatanganan MoU di Pelabuhan Makassar, Minggu (11/5).

Dia menambahkan, perjanjian itu sangat berarti bagi kepentingan kedua daerah itu. Bahkan, Syahrul menegaskan, siap mengirim berapapun permintaan dari Jokowi. "Jakarta mau beli ikan dan daging berapapun, saya siapkan. Bapak Jokowi siapkan saja pembeli dan yang makan dagingnya," kata Syahrul. Sementara itu Jokowi menjelaskan, sebetulnya rencana MoU itu sudah digagas sejak tiga bulan lalu, namun tak kunjung berjalan. Dua minggu lalu, dia mencoba mengontak lagi agar rencana kerja sama itu diimplementasikan, namun tak kunjung berhasil. "Tadi malam ketemu lagi dengan kakak saya Syahrul Yasin Limpo. Saya bilang, sudah pokoknya besok kita MoU, langsung kirim tujuh kontainer beras. Eh pagi ini ditambah ikan sama daging," kata Jokowi.

Dia melanjutkan, Jakarta menyediakan pasar yang besar untuk produk pangan. Perbulan, kebutuhan beras per hari 2.700 ton dan daging 150 ton. Kondisi terakhir, stok beras Jakarta tinggal sedikit. "Saya takut nanti kalau tak masuk dari Makassar, keduluan produk impor. Saya tak mau diimpor. Saya dengar Sumsel punya banyak stok. Maka MoU, langsung kirim. Malah diberi bonus bayarnya belakangan," kata Jokowi.

"Ini langsung akan kami salurkan ke BUMD. Daging dan ikan di PD Pasar Jaya. Semoga ini jadi awal, dan setelah ini terus menerus dapat pasokan dari Sulawesi Selatan." Jokowi mengatakan, MoU itu adalah wujud kerja sama Sister City yang tak perlu dilakukan antarkota antarnegara, seperti selama ini banyak dipraktikkan. "Tak usah antarkota dengan negara lain, lebih baik antarkota, antarkabupaten, dan antarprovinsi di Indonesia," ujar Jokowi.

Sumber: merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar