Sabtu, 16 November 2013

Gang Dolly Ditutup, Pelacuran Terselubung Mengancam

http://ekosutris.blogspot.com/2013/11/gang-dolly-ditutup-pelacuran-terselubung-mengancam.html
Lokasi prostitusi Gang Dolly, Surabaya, Jawa Timur, segera ditutup. Penutupan ini diyakini akan berdampak pada keberlangsungan hidup ribuan orang yang biasa mengais rezeki di sana. Sosiolog UIN Syarif Hidayatullah Musni Umar mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Surabaya menutup lokalisasi yang disebut-sebut terbesar di Asia Tenggara itu. Namun di sisi lain langkah ini juga akan menambah angka pengangguran.

Selain itu, kata Musni, pelacuran tetap akan mengancam hanya saja tempat beroperasinya dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Untuk itu perlu dipikirkan agar para wanita-wanita tidak kembali ke dunia hitam tersebut. "Sisi lain akan menyebar pelacur di mana-mana, di situ ditutup buka di berbagai tempat sembunyi-sembunyi. Ini harus diantisipasi," kata Musni kepada merdeka.com, Minggu (17/11).

Musni menyarankan agar Pemkot Surabaya menyediakan suatu tempat bagi para pelacur untuk diberi keterampilan dan pendidikan. Selain itu perlu juga disediakan modal agar para pelacur mau mencari uang halal dengan berdagang. "Harus diubah pola pikir, cara pandang kalau perbuatan jual beli seks tidak benar. Setelah itu diberi motivasi, harapan hidup," tuturnya.

Musni menyadari jika ini bukan lah persoalan mudah. Dia menyarankan agar tempat khusus diberi nama kamp motivasi seperti di Dinsos atau markas tentara untuk mendidik para pelacur. Musni optimistis dalam tempo 10 hari para pelacur sudah bisa kembali ke masyarakat. "Jadi mengubah profesi mereka dari pelacur jadi manusia terhormat. Bisa usaha dengan halal, dan mendapat manfaat besar," tandasnya.

Sumber: merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar